fost-nepal.org – China menghentikan penyelidikan antimonopoli terhadap Google, keputusan yang muncul di tengah upaya intensifikasi negosiasi antara China dan Amerika Serikat (AS) mengenai isu-isu seperti TikTok dan Nvidia. Badan Regulasi Pasar Negara mengumumkan penghentian penyelidikan tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dikenal sebagai “zhongzhi” dalam bahasa Mandarin.
Penyelidikan ini dimulai pada Februari lalu, berfokus pada dominasi sistem operasi Android yang dimiliki oleh Google. Investigasi tersebut mengevaluasi dampaknya terhadap produsen ponsel asal China, seperti Oppo dan Xiaomi, yang memanfaatkan perangkat lunak Android. Penghentian penyelidikan ini dianggap sebagai langkah taktis Beijing dalam mengkalibrasi kembali fokus regulasi di sektor teknologi. Kini, perhatian pemerintah China beralih pada Nvidia, produsen chip terkemuka dunia.
Langkah ini juga dikaitkan dengan sinyal positif yang ingin disampaikan Beijing kepada Washington, bahwa mereka mampu menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi. Beberapa sumber yang mengetahui situasi ini menyatakan bahwa penghentian penyelidikan Google dapat menjadi taktik untuk mempersempit fokus balasan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi luar negeri, termasuk Nvidia.
Keputusan ini mencerminkan bagaimana kekuatan regulasi China dapat berubah sesuai dengan dinamika hubungan internasional, terutama dengan AS. Meski proses penyelidikan sebelumnya telah mengakibatkan ketegangan, langkah ini menunjukkan kemungkinan adanya ruang untuk dialog yang lebih konstruktif antara kedua negara. Ke depannya, tantangan bagi kedua belah pihak adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan inovasi tanpa mengorbankan kepentingan nasional masing-masing.