fost-nepal.org – Seorang hakim federal telah mengeluarkan perintah awal yang memblokir penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) terhadap Media Matters, sebuah kelompok advokasi yang cenderung progresif. Keputusan ini muncul setelah Media Matters menerbitkan riset yang menunjukkan iklan dari perusahaan besar muncul berdampingan dengan konten anti-Semit dan konten ofensif lainnya di platform media sosial yang dimiliki oleh Elon Musk.
Pada tahun 2023, setelah laporan tersebut, sejumlah pengiklan besar mundur dari platform, yang memicu X untuk mengajukan gugatan terhadap Media Matters atas dugaan pemboikotan sistematis yang ilegal. Lanjutan gugatan juga melibatkan para pengiklan dan kelompok pengiklan lainnya. Penyidikan FTC juga dimulai terkait dugaan kolusi ilegal antara Media Matters dan pengiklan pada bulan Januari setelah Donald Trump kembali menjabat.
Hakim Sparkle L. Sooknanan yang memerintah di Pengadilan Distrik Columbia, menunjuk bahwa artikel Media Matters mencerminkan “aktivitas yang dilindungi oleh Amandemen Pertama”. Ia menilai bahwa tuntutan investigatif yang “luas” dari FTC tampak sebagai tindakan balas dendam terhadap Media Matters. Sooknanan menyatakan kekhawatirannya terhadap tindakan pemerintah yang melawan individu atau organisasi yang terlibat dalam debat publik yang dilindungi oleh konstitusi.
Ia juga menunjukkan bahwa sebelum diangkat menjadi ketua FTC, Andrew Ferguson pernah menyerukan penyelidikan terhadap kelompok progresif yang mengkritik disinformasi online dan bahwa beberapa staf senior FTC memiliki pandangan publik negatif terhadap Media Matters. Hingga kini, FTC belum memberikan tanggapan mengenai kemungkinan banding terkait keputusan ini.
Dampak dari gugatan X telah dirasakan oleh organisasi yang terlibat, dengan Media Matters terpaksa memotong staf, sementara program keselamatan merek oleh World Federation of Advertisers dihentikan akibat situasi ini. Sooknanan menegaskan bahwa investigasi FTC telah mencapai tujuannya, membuat Media Matters ragu untuk mengejar beberapa berita terkait FTC dan Elon Musk.