fost-nepal.org – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Bernard Deconinck dan Katie Oliveras mengungkap pola aneh dalam studi stabilitas gelombang. Pada tahun 2011, keduanya melakukan simulasi untuk mengamati perilaku gelombang Stokes ketika dipengaruhi oleh gangguan dengan frekuensi yang berbeda. Di awal percobaan, mereka menemukan bahwa gelombang tetap stabil pada frekuensi tertentu. Namun, seiring frekuensi meningkat, mereka kembali mengalami kerusakan pada gelombang. Hal ini memicu kekhawatiran Oliveras akan adanya kesalahan dalam program komputer yang digunakan.
Meski demikian, setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan pola bergantian antara stabilitas dan ketidakstabilan pada gelombang. Temuan ini kemudian diterbitkan sebagai sebuah conjecture yang menyatakan bahwa interval ketidakstabilan tersebut dapat membentang hingga tak berujung, yang mereka sebut “isole” atau “pulau” dalam bahasa Italia.
Selama bertahun-tahun, usaha untuk membuktikan pola ini menemui kesulitan. Namun, pada workshop tahun 2019, Deconinck berkolaborasi dengan tim yang dipimpin Maspero yang berpengalaman dalam studi fenomena gelombang di fisika kuantum. Mereka memulai dengan mengaplikasikan teknik dari fisika untuk menganalisis ketidakstabilan frekuensi rendah dan memodelkannya dalam bentuk matriks.
Dalam prosesnya, para matematikawan menetapkan bahwa jika elemen dalam matriks tersebut positif, ketidakstabilan akan tumbuh, sedangkan jika nol, gelombang akan tetap bertahan. Setelah melalui penghitungan yang rumit dan memakan waktu, mereka berhasil menunjukkan bahwa semua angka untuk interval pertama ketidakstabilan tersebut positif, menandakan bahwa gelombang akan mengalami kerusakan pada frekuensi yang lebih tinggi. Temuan ini membuka jalan untuk menginvestigasi lebih lanjut mengenai stabilitas gelombang di frekuensi yang lebih tinggi.