fost-nepal.org – Zelda Williams, putri dari mendiang aktor Robin Williams, mengungkapkan pesan kuat kepada para penggemar ayahnya terkait video deepfake yang beredar. Dalam sebuah unggahan di Instagram pada Senin, ia meminta agar orang-orang berhenti mengirimkan video AI yang menampilkan sosok ayahnya. Zelda menegaskan, “Jika Anda memiliki sedikit rasa hormat, hentikan ini untuk dia, untuk saya, dan untuk semua orang.” Menurutnya, tindakan tersebut hanya membuang waktu dan energi.
Permintaan ini muncul tidak lama setelah peluncuran aplikasi Sora 2 dari OpenAI, yang memungkinkan pengguna untuk membuat video realitas tinggi, termasuk mengenakan wajah orang yang telah meninggal. Sora dikritik karena tidak membatasi penggunaan video orang mati, yang dianggap legal meskipun menimbulkan dilema etis. Pengguna dapat membuat video dari tokoh sejarah maupun selebritas yang telah tiada, termasuk Robin Williams.
Zelda mencemaskan bagaimana warisan orang-orang terhormat dapat diringkas menjadi konten yang tidak pantas. Sora, yang masih dalam tahap undangan, menghadapi kritik terkait penggunaannya atas hak cipta dan etika, terutama setelah CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa penyediaan opsi keluar untuk studio Hollywood belum diterapkan.
Kritikus mencatat bahwa kecerdasan buatan seperti Sora menimbulkan risiko, terutama karena hasil yang sangat realistis. Banyak yang berpendapat bahwa tindakan ini dapat mengubah cara kita melihat dan menghormati warisan individu, baik yang hidup maupun yang telah tiada. Ini memicu diskusi mendalam tentang batasan penggunaan teknologi dan dampaknya terhadap kultur masyarakat.