fost-nepal.org – Pada tanggal 7 Desember 1995, Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, mengumumkan bahwa perusahaan akan berfokus pada pengintegrasian konektivitas internet ke dalam semua produk mereka. Acara tersebut diadakan di Seattle Center dan dihadiri lebih dari 200 jurnalis serta analis teknologi. Langkah ini dianggap memicu gelombang perubahan yang signifikan, membentuk awal era dot-com dan perkembangan komputasi awan.
Pengumuman tersebut termasuk perilisan Internet Explorer 2.0 sebagai peramban gratis, serta pengaktifan layanan Microsoft Office dengan kemampuan internet. Gates menjelaskan bahwa internet adalah penggerak utama dari semua inovasi di dalam perusahaan, mengisyaratkan ambisi Microsoft dalam mengadopsi teknologi terbaru yang saat itu.
Dua puluh delapan tahun kemudian, CEO saat ini, Satya Nadella, mengemukakan bahwa Microsoft tengah berada di posisi yang sama pentingnya dalam pergeseran teknologi yang berbasis kecerdasan buatan (AI). Nadella mencatat bahwa era AI ini mengubah cara setiap lapisan teknologi berfungsi dan bahwa Microsoft mengantisipasi perubahan tersebut dengan serius.
Perbandingan antara waktu lalu dan sekarang menunjukkan adanya tantangan serupa dalam adaptasi terhadap generasi teknologi baru, meski konteks persaingan kini jauh lebih kompleks dengan banyaknya kompetitor seperti Amazon dan Google. Sementara itu, Microsoft memiliki keunggulan infrastruktur yang lebih baik untuk menerapkan solusi AI dibandingkan tahun 1995.
Namun, tawaran nilai yang nyata kepada pengguna menjadi kunci bagi keberhasilan inisiatif ini. Microsoft terus berusaha menghadirkan solusi yang memenuhi kebutuhan pengguna, mengingat pelajaran dari masa lalu bahwa kesuksesan dalam kompetisi teknologi bisa berdampak pada regulasi ketat.