fost-nepal.org – Badan Anggaran Kongres Amerika Serikat, Congressional Budget Office (CBO), mengonfirmasi bahwa mereka telah menjadi korban peretasan. Caitlin Emma, juru bicara CBO, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyelidiki pelanggaran ini dan telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi insiden tersebut, serta menerapkan pengawasan dan pengendalian keamanan tambahan untuk melindungi sistem agensi di masa mendatang.
CBO merupakan lembaga nonpartisan yang memberikan analisis ekonomi dan estimasi biaya kepada para pembuat undang-undang selama proses anggaran federal. Pada hari Kamis, sebuah laporan di Washington Post mengungkap bahwa peretas dari pihak asing yang tidak disebutkan namanya bertanggung jawab atas pelanggaran ini. Pihak CBO mengkhawatirkan bahwa peretas mungkin telah mengakses email internal serta log percakapan antara kantor-kantor pembuat undang-undang dan peneliti CBO.
Pihak Kementerian Keamanan Senat, yang bertugas dalam penegakan hukum, telah memberi tahu kantor-kantor kongres mengenai pelanggaran tersebut. Mereka memperingatkan bahwa kemungkinan email yang diperoleh oleh CBO bisa disalahgunakan dalam serangan phishing. Namun, belum jelas bagaimana peretas dapat masuk ke jaringan CBO.
Peneliti keamanan Kevin Beaumont mencurigai bahwa para peretas mungkin telah memanfaatkan kerentanan pada firewall Cisco yang usang yang digunakan oleh CBO. Beaumont sebelumnya mencatat bahwa firewall tersebut belum diperbarui sejak 2024 dan rentan terhadap serangkaian bug keamanan yang baru ditemukan.
Seiring dengan pengumuman ini, Beaumont menyatakan bahwa firewall sekarang telah dimatikan. Juru bicara CBO menolak berkomentar mengenai temuan Beaumont, sementara pihak Cisco juga belum memberikan tanggapan. Kasus ini menunjukkan tantangan keamanan yang dihadapi lembaga pemerintah dalam melindungi informasi sensitif.