fost-nepal.org – Penutupan pemerintah AS yang dimulai pada hari Selasa dapat menyebabkan gangguan dalam proses pengajuan visa dan menghambat aliran investasi untuk startup serta sektor teknologi secara lebih luas. Peristiwa ini merupakan shutdown pertama dalam tujuh tahun terakhir dan menciptakan ketidakpastian di kalangan investor serta pengusaha.
Dengan mempertimbangkan sejarah, dari delapan shutdown sejak 1990, empat terjadi selama era kepresidenan Trump. Shutdown terbaru ini memunculkan masalah, terutama terkait dengan H-1B visa yang telah mengalami kenaikan biaya pengajuan menjadi $100.000, menyebabkan kekhawatiran di industri mengenai dampak jangka panjang.
Para ahli menegaskan bahwa dengan ditutupnya Departemen Tenaga Kerja, proses imigrasi untuk tenaga kerja terampil terhenti. Seorang pengacara imigrasi, Sophie Alcon, menyatakan bahwa hal ini mengakibatkan penundaan signifikan dalam perekrutan serta perpanjangan visa, menciptakan ketidakpastian bagi pendiri dan karyawan startup yang bergantung pada status visa mereka.
Michael Scarpati, CEO RetireUS, menambahkan bahwa pekerja dengan visa sangat terdampak karena kelangsungan status mereka tergantung pada persetujuan pemerintah. Ketidakpastian ini juga berpotensi mempengaruhi keberlanjutan perusahaan yang mengandalkan keberadaan pekerja tersebut.
Situasi ini menyebabkan proyeksi kelangsungan usaha yang tidak pasti, terutama bagi startup yang berada di sektor yang teratur, di mana penundaan dalam proses perizinan dapat berdampak besar pada pengoperasian mereka. Jenny Fielding dari Everywhere Ventures mengeluhkan ketidakpastian politik yang berulang dan bagaimana hal ini dapat menyebabkan pemecatan jika berlangsung terlalu lama.
Merefleksikan situasi, Garima Kapoor, co-founder MinIO, menyarankan startup untuk bersiap menghadapi kemungkinan penutupan yang berkepanjangan, dengan menekankan pentingnya komunikasi yang transparan dengan mitra dan investor. Dalam menghadapi tantangan ini, para pendiri diharapkan tetap proaktif dan siap menghadapi ketidakpastian yang ada.